Unika Santo Thomas Kukuhkan Tiga Guru Besar, Rektor: Trisula Ilmu Pengetahuan untuk Bangsa
Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas kembali menorehkan sejarah penting dalam dunia pendidikan tinggi dengan mengukuhkan tiga guru besar baru pada Jumat, 22 Agustus 2025. Acara yang berlangsung khidmat di Bina Media Convention Hall ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, civitas akademika, serta tamu undangan dari berbagai kalangan.
Ketiga guru besar yang dikukuhkan berasal dari bidang ilmu yang berbeda, dengan rekam jejak akademik dan kontribusi penelitian yang signifikan. Mereka adalah:
-
Prof. Dr. Drs. Berman Hutahaean, M.Pd. – Guru Besar Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
-
Prof. Dr. Henny Saida Flora, S.H., M.Hum., M.Kn., M.H.Kes. – Guru Besar Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum.
-
Prof. Dr. Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. – Guru Besar Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian.
Apresiasi LLDIKTI Wilayah I
Kepala LLDIKTI Wilayah I Sumatera Utara, Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, M.A., Ph.D., menyampaikan selamat atas capaian ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan Unika Santo Thomas melahirkan tujuh guru besar dalam kurun waktu tiga tahun merupakan pencapaian luar biasa.
“Ini adalah prestasi yang patut kita syukuri bersama. Saya salut kepada Bapak Rektor atas komitmennya mendorong peningkatan kualitas dosen. Menjadi dosen bukan semata karena materi, tetapi karena dedikasi dan tanggung jawab luhur untuk memajukan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Rektor: Perjuangan dengan Nalar dan Gagasan
Rektor Unika Santo Thomas, Prof. Dr. Maidin Gultom, S.H., M.Hum., dalam pidatonya menyampaikan refleksi mendalam tentang arti kemerdekaan akademik.
“Lima hari yang lalu pekik kemerdekaan menggema di seluruh negeri. Hari ini, pekik itu kita lanjutkan, bukan dengan senjata, melainkan dengan nalar, gagasan, dan komitmen kebangsaan melalui ilmu pengetahuan,” ungkapnya.
Rektor menggambarkan ketiga guru besar baru sebagai “trisula ilmu pengetahuan”:
-
Prof. Berman Hutahaean membawa gagasan tentang kurikulum yang adaptif dan inovatif.
-
Prof. Henny Saida Flora menyalakan obor keadilan melalui konsep restorative justice.
-
Prof. Surya Abadi Sembiring menghadirkan strategi ketahanan pangan untuk menghadapi ancaman krisis global.
“Dengan bangga, hari ini Unika Santo Thomas mempersembahkan tiga pejuang gagasan di garda terdepan perjuangan bangsa,” tegasnya.
Dukungan Yayasan
Ketua Yayasan Santo Thomas, RD. Petrus Simarmata, juga menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas bertambahnya guru besar di Unika Santo Thomas. Ia berharap pencapaian ini semakin meningkatkan mutu akademik sekaligus memperkuat daya saing universitas di tingkat nasional maupun internasional.
Orasi Ilmiah
Acara pengukuhan juga diisi dengan orasi ilmiah dari ketiga guru besar, yang mengangkat tema-tema strategis sesuai bidang keilmuan masing-masing. Orasi ini menjadi bukti komitmen Unika Santo Thomas untuk terus menghadirkan gagasan akademik yang relevan dengan perkembangan zaman.
Dengan bertambahnya tiga guru besar ini, Unika Santo Thomas kini memiliki tujuh guru besar aktif, dan masih menanti lahirnya empat nama lagi yang tengah berproses menuju jabatan akademik tertinggi tersebut. (a/humas)