UNIKA SANTO THOMAS GELAR YUDISIUM PPG GELOMBANG 1 TAHUN 2O25, SIAPKAN GURU PROFESIONAL MASA DEPAN

Medan, 13 September 2025 – Universitas Katolik Santo Thomas menggelar Yudisium Pendidikan Profesi Guru (PPG) Gelombang 1 Tahun 2025 di Bina Media Convention Hall. Acara berlangsung khidmat dan diikuti oleh 111 mahasiswa PPG dari berbagai bidang studi yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan dan praktik lapangan.

Yudisium ini menjadi tahap akhir proses pendidikan profesi guru sebelum para peserta secara resmi mengabdi sebagai pendidik profesional di berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Bapak Sayahdan Lubis, AP., MM menyampaikan sambutan yang menegaskan pentingnya peran guru sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

“Guru dipandang sebagai tenaga profesional, bukan sekadar pekerjaan biasa. Tugasnya mencakup mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi. Guru memiliki peran penting dalam pembentukan karakter, kecerdasan, dan keterampilan peserta didik sesuai tujuan pendidikan nasional,” ujarnya.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Sr. Regina Sipayung, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan penuh hingga para mahasiswa berhasil mencapai tahap penting dalam perjalanan akademik mereka. Beliau menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah bukti nyata perjuangan, ketekunan, serta semangat pantang menyerah, sehingga para lulusan layak disebut sebagai pemenang.
Beliau juga menekankan harapannya agar para lulusan dapat menjadi guru profesional di manapun mereka berkarya. Seorang guru bukan hanya profesi, melainkan panggilan hati. Sebagai contoh, ketika mendengar ada sebuah sekolah yang kekurangan guru lalu merasa terpanggil untuk hadir dan mengabdi di sana, itulah wujud sejati dari jiwa seorang guru.

Rektor Universitas Katolik Santo Thomas, Prof. Maidin Gultom, S.H., M.Hum, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan kebanggaan kepada para peserta yang telah berhasil melalui seluruh tahapan PPG dengan baik.

“Hari ini bukan hanya tentang pencapaian akademik, tetapi juga tentang komitmen moral untuk mencerdaskan generasi bangsa. Kami percaya para lulusan PPG akan menjadi guru yang berdedikasi, berintegritas, dan mampu membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan,” ungkap Rektor.

Beliau juga mengingatkan bahwa capaian ini adalah kebanggaan bagi keluarga, almamater, dan bangsa. Di era digital, guru dituntut untuk mampu mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan tanpa menghilangkan esensi humanis dalam pembelajaran.

“Lulusan PPG adalah agen kunci menuju Indonesia Emas 2045. Dengan bonus demografi yang kita miliki, para guru harus memastikan generasi mendatang siap bersaing secara global sekaligus menjaga jati diri bangsa yang berlandaskan Pancasila,” tegas Prof. Maidin.

Acara dilanjutkan dengan laporan pelaksanaan program PPG oleh Ketua Program, Rumiris Lumbangaol. Beliau menyampaikan bahwa program ini terdiri dari dua program studi yakni Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Pendidikan Matematika, yang dijalankan selama dua semester melalui perkuliahan tatap muka dan praktik lapangan. Dari 114 mahasiswa yang terdaftar, sebanyak 111 orang dinyatakan lulus, sementara 3 lainnya belum memenuhi standar kelulusan.

“Kelulusan ini telah melalui uji tertulis, uji praktik, serta penilaian kompetensi mengajar dan pengembangan profesional guru. Kami berharap para lulusan tetap semangat dan memberikan yang terbaik demi kemajuan pendidikan anak-anak penerus bangsa,” ujar Rumiris.

Suasana Yudisium Pendidikan Profesi Guru (PPG) Calon Guru Gelombang 1 Tahun 2025 di Bina Media Convention Hall semakin berkesan dengan penyampaian orasi ilmiah dari dua guru besar Universitas Katolik Santo Thomas. Orasi ilmiah ini menjadi momen penting untuk memperkaya wawasan para calon guru yang baru saja menuntaskan seluruh rangkaian pendidikan profesinya.

Prof. Dr. Dina Ampera, M.Si: “Peranan Deep Learning dan Teknologi pada Pendidikan Era Society 5.0”

Guru Besar bidang [ilmu pendidikan/ilmu terkait], Prof. Dr. Dina Ampera, M.Si, mengangkat topik “Peranan Deep Learning dan Teknologi pada Pendidikan Era Society 5.0.”

Dalam pemaparannya, Prof. Dina menjelaskan bahwa era Society 5.0 menuntut dunia pendidikan untuk tidak hanya mengandalkan metode konvensional, tetapi juga memanfaatkan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan, big data, dan deep learning untuk memperkaya proses pembelajaran.

“Deep learning bukan hanya tentang teknologi, tetapi bagaimana guru dapat memanfaatkannya untuk menciptakan pengalaman belajar yang personal, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik. Guru harus menjadi fasilitator yang mampu mengarahkan siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan berdaya saing global,” tegas Prof. Dina.

Beliau juga menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi para guru agar siap mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas, sehingga mampu mencetak generasi yang tidak hanya melek digital tetapi juga memiliki kecerdasan sosial dan emosional yang seimbang.

Prof. Dr. Drs. Berman Hutahaean, M.Pd: “Guru di Era Education 5.0: Mengintegrasikan Pembelajaran Mendalam dan Teknologi”

Sesi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Drs. Berman Hutahaean, M.Pd, dengan orasi ilmiah bertema “Guru di Era Education 5.0: Mengintegrasikan Pembelajaran Mendalam dan Teknologi.”

Prof. Berman menyoroti peran guru sebagai agen transformasi pendidikan yang harus mampu menggabungkan pembelajaran mendalam (deep learning) dengan teknologi digital.

“Guru masa kini harus memandu peserta didik untuk tidak sekadar menghafal, tetapi memahami secara mendalam dan mampu menerapkan ilmu dalam kehidupan nyata. Teknologi harus dimanfaatkan bukan untuk menggantikan peran guru, tetapi memperkuat interaksi dan kolaborasi antara guru dan siswa,” jelas Prof. Berman.

Beliau menegaskan bahwa lulusan PPG memiliki tanggung jawab besar untuk menghadirkan pembelajaran yang humanis sekaligus berbasis inovasi, agar peserta didik dapat berkembang menjadi problem solver yang siap menghadapi tantangan global.

Menginspirasi Calon Guru Profesional

Kedua orasi ilmiah tersebut memberikan inspirasi bagi 111 peserta PPG yang dinyatakan lulus pada yudisium kali ini. Pesan yang ditekankan adalah pentingnya mengintegrasikan teknologi dengan pendekatan pedagogis yang mendalam untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna.

Acara yudisium kemudian dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat yudisium dan menyanyikan Hymne Guru, menciptakan suasana haru dan kebanggaan yang menyelimuti seluruh ruangan.

Dengan terselenggaranya yudisium dan orasi ilmiah ini, Universitas Katolik Santo Thomas menegaskan komitmennya untuk mencetak guru profesional yang siap menghadapi Era Society 5.0 dan mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.

Prosesi yudisium diakhiri dengan penyerahan sertifikat yudisium secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa serta menyanyikan Hymne Guru yang menciptakan suasana haru dan kebanggaan di ruangan.

Dengan terselenggaranya yudisium ini, Universitas Katolik Santo Thomas kembali menegaskan komitmennya untuk mencetak tenaga pendidik profesional yang siap menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi aktif dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. (A/HUMAS)

slot gacor malam ini