Aksi Peduli Bencana: Aliansi Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas untuk Sibolga–Tapteng

Pada Rabu 3 Desember 2025, Aliansi Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas melaksanakan Aksi Peduli Bencana untuk wilayah Sibolga, Tapanuli Tengah, dan sekitarnya. Kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat yang terdampak banjir dan longsor beberapa waktu lalu.

Javanka Dastin, perwakilan Aliansi Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas, mengatakan bahwa setibanya mereka di wilayah bencana Sibolga dan Tapanuli Tengah, kondisi yang terlihat langsung menggambarkan betapa parahnya dampak banjir dan longsor yang melanda kawasan tersebut. Menurutnya, sisa-sisa puing rumah warga, material longsor, dan lumpur tebal masih menumpuk di sepanjang jalan, sehingga akses menuju posko utama menjadi sangat terhambat. Situasi ini tidak hanya memperlambat pergerakan relawan, tetapi juga menghambat distribusi bantuan yang sangat dibutuhkan warga.

Kondisi ini menyebabkan distribusi bantuan logistik berjalan sangat lambat. Sejumlah rumah serta fasilitas umum, termasuk rumah ibadah, rusak berat hingga nyaris tidak tersisa. Banyak warga kehilangan tempat tinggal dan terpaksa bertahan sementara di dapur umum yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat dan relawan.

Banyak tantangan lain dihadapi di lapangan. Putusnya akses jalan membuat relawan dan bantuan logistik dari luar daerah tidak dapat masuk dengan cepat. Kelangkaan BBM juga menjadi hambatan besar dalam pergerakan relawan antarposko. Keterbatasan jaringan komunikasi dan tidak tersedianya listrik di beberapa titik memperlambat koordinasi bantuan, sehingga kedatangan logistik.

 

 

Berdasarkan pantauan relawan Aliansi Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas di beberapa titik terdampak seperti Barus, Sibolga Julu, Kalangan, Hajoran, dan Pangaribuan, warga masih sangat kekurangan suplai makanan, pakaian, air bersih, dan layanan kesehatan. Kondisi darurat ini bahkan memaksa sebagian warga memanfaatkan air sungai yang telah terkontaminasi untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk diminum.

Relawan Aliansi Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas berupaya memberikan bantuan sosial berupa makanan, air minum, obat-obatan, dan pakaian layak pakai.  mereka juga terlibat membantu membersihkan sisa reruntuhan, berdiskusi dengan warga, serta memberikan pendampingan emosional kepada anak-anak yang mengalami trauma pasca bencana.

Relawan menyampaikan banyak pelajaran berharga yang mereka dapatkan selama proses penyaluran bantuan, mulai dari rasa syukur, kehilangan, hingga pentingnya saling menghargai dalam situasi sulit. Kami berharap masyarakat di Sibolga, Tapteng, dan sekitarnya senantiasa diberi kesehatan, kekuatan, dan kesabaran menghadapi masa pemulihan pascabencana.

Para relawan juga mengingatkan bahwa peristiwa ini bukan sekadar bencana alam, namun juga berkaitan erat dengan kerusakan ekologis yang terjadi selama bertahun-tahun. Mereka berharap pemerintah pusat maupun daerah lebih memperhatikan kondisi lingkungan, terutama kerusakan hutan, serta dapat segera memulihkan keadaan di wilayah Sibolga, Tapteng, dan sekitarnya. (J/Humas)

slot gacor malam ini