Fakultas Pertanian Unika Santo Thomas Gelar Seminar Kolaboratif : menggali prinsip ESG (ENVIRONMENTAL, SOCIAL AND GOVERNANCE) DAN NILAI-NILAI EKONOMI FRANSISKUS

Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas menyelenggarakan Seminar Kolaboratif bertajuk “Jalan Panjang Konflik Sumber Daya Alam di Sumatera Utara” yang berlangsung di Aula Magna Lantai III, Gedung Perpustakaan Unika Santo Thomas.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak seluruh peserta memahami secara lebih mendalam persoalan kerusakan lingkungan di Sumatera Utara, terutama yang berkaitan dengan hadirnya industri besar seperti Toba Pulp Lestari (TPL) dan aktivitas pertambangan lainnya yang berdampak pada masyarakat serta ekosistem sekitar.

Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Posman Sibuea, MS, Wakil Dekan Fakultas Pertanian Dr. Delima Panjaitan, M.Si, Dosen Prodi Teknologi Hasil Pangan Dewi Restuana Sihombing, S.Si., M.Si dan Connie Daniela S.T.P., M.Si., serta Mahasiswa/i dari Fakultas Pertanian.

Seminar ini menghadirkan berbagai narasumber dengan latar belakang dan pengalaman yang beragam, antara lain:

  1. Johnris Simanjuntak – menyampaikan testimoni sebagai perwakilan keluarga yang terdampak langsung oleh aktivitas Toba Pulp Lestari.
  2. Duat Sihombing (PETRASA) – memaparkan materi mengenai Konflik Masyarakat dengan PT. Gruti.
  3. Diak Santun Sinaga (YDPK) – membahas Kerusakan Lingkungan di Dairi Akibat Kehadiran Tambang.
  4. ocky Pasaribu (KSPPM) – mengulas Sengkarut Konflik Agraria dan Lingkungan di Indonesia.
  5. Dr. Delima Panjaitan, M.Si. (Wakil Dekan Fakultas Pertanian) – menyampaikan materi tentang Dampak Kerusakan Sumber Daya Alam bagi Keberlanjutan Ekosistem.
  6. Pastor Supriyadi Pardosi, OFM.Cap. – memberikan refleksi rohani terkait tanggung jawab moral terhadap pelestarian ciptaan.

Acara ini dipandu oleh Angel Manihuruk selaku moderator yang dengan hangat dan interaktif mengarahkan jalannya diskusi dan sesi tanya jawab antara narasumber dan peserta.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Posman Sibuea, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian, menegaskan pentingnya kesadaran ekologis dalam menghadapi berbagai krisis lingkungan yang terjadi saat ini.

Beliau menyinggung karya monumental Silent Spring yang menjadi pemicu lahirnya gerakan lingkungan hidup di dunia. “Pada titik inilah kita berharap siapa pun yang berkomitmen menjaga keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan hidup pantas disebut pahlawan lingkungan,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran dan keberanian bagi civitas akademika, terutama mahasiswa, untuk turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan hidup di Sumatera Utara dan Indonesia secara umum. (Rachel_Permana)

slot gacor malam ini