Penghargaan bergengsi ini diumumkan dalam Acara Penutupan Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM dan PKM Award 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikstisaintek) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Unika Santo Thomas dalam membina dan mendukung kreativitas serta inovasi mahasiswa di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dalam ajang tersebut, Dosen Fakultas Ilmu Komputer, Andy Paul Harianja, S.T., M.Kom., hadir mewakili universitas dan menerima penghargaan secara langsung.
“Puji Tuhan, tentu ada rasa bangga dan terharu ketika mahasiswa yang saya bimbing berhasil memenangkan kompetisi bergengsi di tingkat nasional,” ujar Andy Paul. “Sebagai dosen pembimbing, saya hanya bisa mendampingi maksimal sepuluh proposal, dan tahun ini ada dua proposal Skema Insentif yang lolos. Ini menjadi bukti bahwa semangat dan kemauan mahasiswa untuk berkompetisi adalah kunci keberhasilan.”

Andy Paul telah aktif membimbing mahasiswa dalam Program Kreativitas Mahasiswa sejak tahun 2020. Perjuangan panjang itu mulai membuahkan hasil pada tahun 2023, ketika satu proposal PKM Karya Inovatif yang diketuai oleh Hotlina Marcelia Turnip (Prodi Teknik Informatika) berhasil lolos pendanaan. Tahun berikutnya, dua proposal kembali lolos, yakni karya dari Bunga Apriana Gultom (Prodi Sistem Informasi) dan Septrian Napitupulu (Prodi Teknik Informatika).
Tahun 2025 menjadi puncak keberhasilan dengan lolosnya dua proposal PKM Skema Insentif yang diketuai oleh Septrian Napitupulu dan Boy Seventri Lumban Gaol, keduanya mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer.
“Alasan saya tertarik mendampingi mahasiswa berkompetisi adalah karena saya yakin mereka memiliki talenta luar biasa yang perlu dibina agar bisa berprestasi,” ujar Andy Paul. “Saya membentuk klub mahasiswa bernama Resventure yang berfokus pada riset dan lomba, dan klub ini masih aktif sampai sekarang.”
Menurutnya, proses rekrutmen tim biasanya dilakukan secara alami saat kegiatan belajar mengajar di kelas dengan memperhatikan potensi mahasiswa. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah membangun motivasi.
“Tidak semua mahasiswa yang diajak mau menerima tantangan ini. Ada yang memilih mundur, padahal kesempatan berkompetisi ini sangat berharga,” ujarnya. “Karena itu, saya selalu menekankan pentingnya konsistensi dan tekad — gagal itu hal biasa, yang penting mau mencoba dan terus berusaha.”
Baginya, momen paling berkesan adalah ketika para mahasiswa bimbingannya benar-benar menunjukkan dedikasi dan kerja sama tim yang kuat.
“Puncaknya adalah saat di Bandung, ketika nama Universitas Katolik Santo Thomas diumumkan sebagai salah satu Perguruan Tinggi Terproduktif di bidang PKM Skema Insentif. Itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami semua,” tambahnya.
Inovasi dari Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer
Dua mahasiswa bimbingan Andy Paul yang lolos Skema Insentif 2025 adalah Boy Seventri Lumban Gaol (210840074) dan Septrian Napitupulu (220840074).
Mereka berhasil melewati tahapan panjang mulai dari pembentukan tim, brainstorming,
Mereka berhasil melewati tahapan panjang mulai dari pembentukan timhingga selesai di tahap akhir.
Tim 1: Septrian Napitupulu (Ketua, Teknik Informatika)
Anggota:
• Tiurma Enjelina Natasia Purba (Prodi Sistem Informasi)
• Rizky Ananta Bondar (Prodi Sistem Informasi)
• Maysya Faiftin Siringoringo (Prodi Teknik Informatika)
Tim ini mengusung ide berjudul “Sinergi Geo-Surya Hibrida dengan Penyimpanan Termal Bawah Tanah untuk Ketahanan Energi Berkelanjutan di Sumatera Utara.”
Ide tersebut lahir dari hasil brainstorming yang menyoroti isu ketahanan energi dan pembangunan berkelanjutan di wilayah Sumatera Utara.
Dalam proses penyusunan proposal, tim ini berkolaborasi lintas program studi untuk memastikan kekuatan ide dari sisi teknis, ilmiah, dan implementasi.
“Kami belajar bahwa kolaborasi multidisiplin adalah kunci inovasi. Kami tidak hanya menulis proposal, tetapi juga belajar menciptakan solusi nyata,” ujar Septrian.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi capaian keduanya secara berturut-turut.
“Kami berharap prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lain di UNIKA Santo Thomas untuk terus berinovasi dan percaya pada kemampuan diri,” pungkasnya.
Tim 2: Boy Seventri Lumban Gaol (Ketua, Teknik Informatika)
Anggota:
• Rimbun Nababan (Prodi Teknik Informatika)
• Selly Friska Sianturi (Prodi Sistem Informasi)
• Marta Rahmawati Purba (Prodi Teknik Informatika)
Sama halnya, tim Boy juga mengusung konsep inovatif dengan pendekatan riset energi dan lingkungan yang berkelanjutan. Kolaborasi lintas prodi menjadi strategi utama mereka.
“Kami menghadapi tekanan besar menjelang tenggat waktu, tetapi berkat arahan Dosen Pembimbing dan kerja sama tim, kami bisa menyelesaikan naskah tepat waktu. Ini pengalaman yang sangat berharga,” kata Boy.
“Semoga dengan adanya penghargaan ini dapat menambah semangat para mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas untuk terus berinovasi dan berprestasi.
Kami berharap capaian ini memperkuat komitmen Unika Santo Thomas dalam mendorong riset dan kreativitas mahasiswa yang berdampak bagi masyarakat, ungkap Andy Paul sebagai penutup dalam wawancara ini.

Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Fakultas Ilmu Komputer, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa Unika Santo Thomas mampu bersaing di tingkat nasional melalui semangatinovasi dan kolaborasi. kedepan, universitas berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dan dosen pembimbing agar semakin banyak karya kreatif yang lahir dari kampus hijau di Medan ini.
“Kami berharap Unika Santo Thomas bisa segera naik klaster, sehingga memiliki lebih banyak kuota untuk mengirimkan proposal PKM di tahun mendatang,” tutup Andy Paul Harianja dengan penuh optimisme. (ANSTASIA REZA)

